Ini Karyaku : Jepret Kuliner Nusantara dengan Smartphonemu

Gak terasa, tanggal 8 Februari kemarin usia pernikahanku udah berada di angka 19. Hhmmm...waktu berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin menimang si sulung, eh...ternyata sekarang dia sudah pegang KTP dan SIM.

Pastinya seneng donk bisa selalu bersama dalam suka dan duka selama 19 tahun dengan mas bojo terkasih (cie...cie...). Dan rasa senangku semakin bertambah ketika seminggu setelah anniversary, saat  pulang kerja suami  memberiku sebuah bungkusan tanpa balutan kertas kado. Amboiiii......ASUS ZENFONE.

Wuihhhh...girang tak terkira. Bayangin aja, selama ini aku cuma punya HP “masa gitu”, yang hanya bisa digunakan untuk telpon dan sms. Jangankan untuk selpi-selpi, wong untuk nulis sms panjang aja sekarat. Dan...tiba-tiba tiada angin tiada hujan aku ketiban rejeki nomplok, smartphone canggih dengan kemampuan fotografi yang cukup baik karena memiliki aplikasi FixelMasterCamera, seketika ada dalam genggaman.

Jadi ceritanya sebagai bakul kue,  selama ini kalo pengen photo-photo hasil masakan aku pinjam Tablet ASUS punya anakku. Sedihnya saat ada kreasi kue yang baru, dan pingin kuphoto, eh...tabletnya lagi dibawa anak pergi. Ya udah...disitu kadang saya merasa sedih....hehehe. Dan ternyata mas bojoku tanggap banget dengan situasi tersebut.

Sekarang ini aku ibarat orang yang lagi kemaruk. Mentang-mentang udah punya ASUS ZENFONE  pengennya semua hasil masakan  diphoto. Tapi memang lho, jepret-jepret pake ASUS ZENFONE itu hasilnya tiada tara tiada banding, ya karena itu tadi, aplikasi PixelMasterCamera-nya yang oke banget.

Hari ini aku masak balado telur, menu rakyat nan sederhana. Balado merupakan kuliner khas dari tanah Minang. Balado sendiri berasal dari kata “lado” yang artinya cabe. Jadi balado itu berupa kuliner yang “bercabai”. Aneka lauk bisa dimasak balado. Seperti; berbagai jenis ikan, telur, jengkol, udang, tempe, tahu, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Walau cuma masakan sederhana, tapi begitu kuabadikan dengan ASUS ZENFONE, wow....lihat tuh hasilnya. Menggugah selera bukan ??

Menu sederhana dengan assessoris bawang brambang.

Selesai  masak  balado, lanjut  mengerjakan  pesanan  pelangganku,  nagasari  potong. 

Sebenernya ini kue tradisional biasa yang  tampilannya aku modifikasi. Kalo bahan bakunya sih tetap menggunakan tepung beras, santan, gula, garam dan  pisang. Hanya bentuk dan bungkusnya saja yang aku ubah. Selama ini orang mengenal nagasari sebagai panganan  berbungkus daun yang dimasak dengan cara dikukus. Nah...kalau  versiku, nagasari dikukus di loyang, kemudian dipotong-potong, baru kemudian dibalut daun mentah yang sudah disuwir-suwir, terakhir dibungkus dengan plastik opp.

 Tapi sayang banget karena tadi sudah mendekati deadline, jadi begitu rampung, orderan segera diantar ke rumah sang pemesan. Gak sempat dijepret-jepret dulu, soalnya takut terlambat nanti pelanggan malah kecewa.

Namun jangan khawatir, kalo sekedar untuk menunjukkan penampilan nagasariku yang ayu kinyis-kinyis, aku  punya photonya lho.

Seperti ini nih penampilannya. Keren kan?

Nagasari potong. Penampilannya segar memukau dan lebih irit daun tentunya.

Begitu selesai mengantar orderan, aku dan suami langsung pulang. Dalam perjalanan  suami mengajak singgah ke penjual dawet ireng. Sebenernya dawet ireng merupakan jajanan khas dari daerah  Kebumen. Tapi di daerah tempat tinggalku – Salatiga- ada juga lho bakul dawet ireng. Rasa dan tekstur dawet ireng Salatiga gak kalah dengan yang asli dari Kebumen. Gurihnya santan, beserta legitnya gula aren, berpadu dengan dawet ireng yang bertekstur  kenyal, hhmmmm.....sungguh nikmat menggugah selera. Kenikmatan itu masih ditambah dengan assesoris potongan nangka, tape ketan hijau, dan selasih. Yummiii...

Dawet ireng dalam wadah mangkok tanah liat. (Edisi ngiras)

Dawet ireng, Beli dua bungkus dibawa pulang buat anak-anak, sekalian untuk objek jepret-jepret.

 

Tetap pake ASUS. (Zenfonenya lagi terima panggilan masuk).

Selesai menikmati semangkuk dawet ireng nan seksi dan memikat, aku dan suami melanjutkan perjalanan. Pulang menuju singgasana kami.

Alhamdulillah, hari ini berlalu dengan begitu indah, dan  semoga juga membawa berjuta berkah.

 Aamiin.

Artikel ini diikutsertakan pada Blogging Competition Jepret Kuliner Nusantara dengan Smartphone yang diselenggarakan oleh Gandjel Rel